Dari lokasi dengan ketinggian 17 x 2,5meter ini, sudah beberapa kali kucoba melakukan panggilan keluar dari hape CDMA ESIA, dan hasilnya masih jauh dari memuaskan. Hampir selalu one-way voice. Kita bisa mendengarkan suara lawan bicara, tapi tidak sebaliknya. Jadi sewaktu ada kesempatan diberi pinjaman oleh salah seorang kawan untuk mencoba “Olive” – modem AHA produk dari Bakrie Connectivity, aku kurang begitu antusias dan tak yakin bisa menikmati layanan dengan nyaman.
Hari pertama mencoba si “Olive” adalah sebuah kegagalan total. Dialernya sama sekali tidak bisa menerima sinyal CDMA. Semua cara yg sekiranya mungkin menyelesaikan masalah sudah dilakukan, tapi hasilnya nihil. “Olive” belum bisa menari.
Besoknya, aku coba install “Olive” di laptop berbasis WinXP. Nah, ternyata dia bisa menjalankan fungsinya dengan lancar tanpa hambatan. Semakin penasaranlah aku. Mengapa “Olive” tak juga mau digunakan di netbook berbasis Win7 milikku ? Apakah Win7 yg aku install bermasalah ? Ah, sepertinya tidak karena selama ini semua aplikasi yang aku install tak pernah ada yg error. Setelah tanya sana-sini, maka pilihan terakhir adalah menanyakan ke salah satu teman yg berkompeten dengan masalah ini. Dan benar saja, setelah beberapa jurus, “Olive” akhirnta bisa menari dengan iringan Win7. Persis seperti yg di-klaim oleh Bakrie di situs aha.co.id
Sampai di rumah, segera aku siapkan si “Olive” untuk menari. Browsing sana-sini, mencari informasi tentang “wajanbolic”, akhirnya terpikir untuk melakukan tes kecepatan menari “Olive”. Eng-ing-eng… “Olive”… inilah hasil kualifikasimu versi si speedtest.net
Hmmm… kecepatan downstream ternyata hanya di 400kbps. Ini berarti si “Olive” diarahkan untuk menari di jalur CDMA2000 1X, belum di jalur EVDO. Tapi, melihat status sinyal “Olive” yang hanya 2 bar, aku pikir ini masih bisa diterima. Browsing ringan seperti membaca blog dan membuka email, aku rasakan masih cukup nyaman.
Jadi ingin mencoba membuat si “wajanbolic”…. 😛
an ordinary man's blog 